Selasa, 28 Juni 2011

SIKSA KUBUR? HANYA ALLAH YANG TAHU


SIKSA KUBUR HANYA ALLAH YANG TAHU

Alam kubur merupakan alam tempat kita kembali setelah mengalami kematian. Dialam kubur ini akan berlaku suatu bentuk penyiksaan terhadap orang-orang yang berdosa dan meninggalkan kewajiban yang diperintahkan Allah SWT. Siksa kubur merupakan hal yang pasti dan tidak diperdebatkan lagi dalam islam.
Hanya saja, bagaimanakah bentuk siksa kubur itu dan keadaan dalam kubur itu sendiri, tidak ada seorangpun yang mengetahuinya dengan pasti. Hanya Allah SWT saja yang Maha Mengetahui semuanya itu.
Demikian juga dengan nikmat kubur, tidak ada siapapun yang tahu, dan hanya Allah saja yang maha mengetahuinya.
Meskipun demikian, dalam Qur’an dan Hadits Nai Saw, disebutkan mengenai siksa dan nikmat kubur ini.
Seperti yang dijelaskan oleh sebuah hadits, orang yang sholeh akan mendapat balasan yang setimpal dengan perbuatannya, yaitu berupa kebaikan dan kenikmatan kubur.
Balasan itu diterimanya setelah mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir dengan lancar.
Sepeninggal Munkar dan Nakir, ia akan didatangi seseorang yang mengenakan pakaian serba indah.
Maka penghuni kubur yang soleh ini bertanya “Siapakah engkau?”
Orang itu menjawab, “Aku ini tidak lain adalah amal kebajikanmu selama didunia. Kedatanganku ketempat ini untuk menemanimu.”
Berbahagialah orang-orang yang mendapat karunia yang demikian, yang semasa hidupnya beriman, bertaqwa, dan gemar beramal soleh. Benih-benih kebajikan yang ditaburkannya selama hidup didunia, sudah bisa dinikmati begitu rohnya terpisah dari jasadnya, yakni didalam kubur. Selain itu, kuburnya terasa amat lapang. Ia hidup ditempat itu sampai kiamat tiba.
Jika orang-orang beriman dan hidupnya penuh amal soleh mendapat kenikmatan di alam kubur, tidak demikian halnya dengan orang yang banyak berdosa, durhaka dan kafir. Setelah para penghantar kubur pulang, ia akan merasakan hidup kembali dialam yang asing, sunyi, pengap dan menakutkan. Sadarlah ia bahwa dirinya kini jauh dari segala kehindahan dunia.
Meskipun dialam yang baru itu ia hidup lagi, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia dapat melihat orang yang masih hidup, tetapi yang masih hidup tidak tahu keadaan dan penderitaannya didalam kubur.
Dialam barzakh atau alam kubur seseorang akan teringat kembali semua peruatannya semasa didunia. Disitu ia merenung, mengapa ketika hidup ia menuruti hawa nafsu serta banyak berbuat maksiat dan dosa.
Yang lebih membuatnya menyesal, mengapa selagi masih hidup dan punya kesempatan dulu, dirinya tidak segera bertaubat. Padahal hati kecilnya selalu memperingatkan. Tetapi semua penyesalan itu tidak berguna sama sekali!
Jika sudah begitu, ia akan mengutuk ketololan dirinya yang sudi diperalan syaitan, dan menyumpahi syaitan atas tipu dayanya.
Dalam keadaan menyesala dan takut  akan  siksa Allah, diluar kehendaknya tiba-tiba muncul dua sosok makhluk bertampang bengis dan menyeramkan. Mereka adalah malaikat Munkar dan Nakir.
Lalu, salah satu makhluk itu menghardiknya: “hai manusia durhaka, jawablah setiap pertanyaan kami!”
Getar suara yang menggelegar dan berwibawa itu membuatnya semakin takut dan ngeri.
Munkar dan Nakir pun mulai bertanya, “Siapa tuhanmu? Siapa Nabimu? Apa agamamu? Apa kitab sucimu? Apa kiblatmu? Dan siapa saudaramu?”
Mendapatkan pertanyaan bertubi-tubi dari Malaikat Munkar dan Nakir ia gugup, bingung dan tidak tahu bagaimana harus menjawab. Maksud hati hendak mengucapkan Allah Tuhanku, tetapi lantaran selama didunia tidak pernah mengerjakan sholat, mulutnya seolah-olah terkunci rapat.
Begitu juga ketika hendak mengatakan Muhammad nabiku, bibirnya hanya gemetaran karena selama hidupnya tidak pernah mengucapkan dua kalimat syahadat. Berniat menjawab Ka’bah Kiblatku tak mampu pula, sebab dulu tak sekalipun mengerjakan sholat.
Tak satupun pertanyaan Munkar dan Nakir mampu dijawabnya. Hal itu membuat kedua Malaikat tersebut Murka, mereka memukul dengan cambuk mautnya.
Sementara itu ia hanya bisa menggeliat, merintih, dan meronta kesakitan. Dan kedua utusan Allah tersebut tanpa belas kasihan terus memukulnya hingga pingan.
Ketika siuman, Munkar dan Nakir hilang entah kemana. Yang tinggal rasa pedih dan ngilu. Begitulah “siksa” yang dirasakan oleh orang-orang yang melalaikan sholat dan banyak berbuat dosa.
Tidak berapa lama, muncullah seseorang dengan sosok menjijikkan. Sekujur tubuhnya penuh borok yang menebarkan bau busuk menyengat, ditambah lagi pakaian kumal yang dikenakannya menyebarkan bau anyir memuakkan.
Bertanyalah penghuni kubur yan durhaka itu, “Siapakah engkau? Apa maksudmu datang kesini manusia busuk? Pergilah jauh dariku !”
Dengan bengis makhluk busuk itu menjawab “Hai manusia durhaka! Tidak perlu engkau mengusirku, dan aku tidak akan meninggalkanmu. Tahukah kamu, aku tidak lain adalah amalanmu. Lantaran perbuatanmulah aku jadi begini. Tak sekalipun aku berbuat amal kebajikan, hidupmu diperbudak oleh hawa nafsu yang menjadikan dirimu hitam berlumuran dosa dan nestapa. Engkau mendurhakai Allah.
“Sekarang, mengapa engkau jijik melihatku! Sedangkan selama hidup engkau tidak pernah merasa jijik dan muak melakukan perbuatan keji, dan kini mengapa engkau mengusirku, padahal aku adalah amal perbuatanmu!”
makhluk itu terus berkata, Aku tidak akan meninggalkanmu, karena aku menyukaimu, sebagaimana engkau menyukai perbuatan keji dan terutuk semasa didunia.
Akhirnya, tanpa diduga makhluk busuk itu terus memeluk penghuni kubur itu. Penghuni kubur yang durhaka meronta-ronta sekuat tenaga berusaha melepaskan diri. Namun sia-sia. Semakin ia meronta, kian kuat pula pelukan makhluk busuk ketubuhnya.
Begitulah gambaran orang-orang yang banyak menimbun dosa. Siksa kubur pasti diterima seseorang sesuai dengan jenis dan kadar dosanya. Wallahu a’lam bi ashshawwab.                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar